A. PENGKODEAN
1) Pengertian
Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk
memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan
pensinyalan) transmisi data. Dalam proses tersebut perlu
diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan karakter
data yang akan dikirim dari suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal
oleh setiap terminal yang ada, dan menjadikan setiap karakter data dalam sebuah
informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan. Suatu
terminal yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk mewakili setiap
karakter.
2) Tujuan
Pengkodean
Tujuan dari Pengkodean (Encoding) adalah menjadikan
setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar
dapat ditransmisikan dan bisa melakukan komunikasi data. Kode-kode yang
digunakan dalam komunikasi data pada system computer memiliki perbedaan dari
generasi ke generasinya, karena semakin besar dan kompleksnya data yang akan
dikirim / digunakan.
Dapat dipahami bahwa pada proses komunikasi data, data
tersebut harus dimengerti baik dari sisi pengirim maupun dari sisi penerima.
Untuk mencapai hal tersebut, data harus diubah dalam bentuk khusus yaitu sandi
(kode) untuk komunikasi data. Karena komputer hanya memahami angka biner yaitu
0 dan 1. Maka diperlukan pengkodean untuk memenuhi hal tersebut.
3) Macam-macam
kode yang digunakan dalam Komunikasi Data
Pengkodean dibagi atas :
1. BCD
(Binary Coded Decimal)
2. SBCDIC
( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )
3. EBCDIC
(Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
4. ASCII
(American Standard Code For Information
Intercharge)
1. BCD
(Binary Coded Decimal)
· BCD
merupakan kode biner yang digunakan untuk hanya mewakili nilai digit decimal
dari 0-9.
· BCD
menggunakan kombinasi 4 bit, sehingga ada 16 kombinasi yang bisa diperoleh dan
hanya 10 kombinasi yang bisa digunakan.
· BCD
tidak dapat mewakili huruf atau symbol karakter khusus, sehingga jarang
digunakan untuk komputer dan transmisi data sekarang. Karena BDC hanya
digunakan pada komputer generasi pertama.
· Tabel
BCD
BCD adalah sistem pengkodean
bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa; hanya saja
dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per
satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner
biasa.
Hal ini lebih bertujuan untuk
“menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan
proses konversi dari desimal ke biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya
bisa mengolah bilangan biner. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh
berikut :
Misalkan bilangan yang ingin
dikonversi adalah 17010.
110—-> 00012
710—-> 01112
010—-> 00002
Tetapi, berhubung hasil yang
diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai
berikut :
110—-> 0001BCD
710—-> 0111BCD
010—-> 0000BCD
maka, nilai BCD dari 17010 adalah
0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap
simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD.
Contoh lain, misalkan bilangan
yang ingin dikonversi adalah 30910.
310—–> 0011BCD
010—–> 0000BCD
910 —–>
1001BCD
maka, nilai BCD dari 30910 adalah
0011 0000 1001BCD.
Sebagai bahan latihan, dapat juga
dicoba konversi BCD bilangan desimal berikut :
1010—–> 0001 0000BCD
1010—–> 0001 0000BCD
44110—->
0100 0100 0001BCD
27010—->
0010 0111 0000BCD
Binary Code Decimal (BCD) adalah sebuah sistem sandi
yang umum digunakan untuk menyatakan angka desimal secara digital. BCD adalah
sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner
biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal
dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan
desimal ke biner biasa.
BCD
(Binary Coded Decimal ) merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk
mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD
menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16) kemungkinan
kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang dipergunakan. Kode
BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk komputer generasi sekarang,
karena tidak dapat mewakili huruf atau simbol-simbol karakter khusus. BCD
dipergunakan untuk komputer generasi pertama.
Beberapa alat elektronik yang
menggunakan sistem BCD :
1. Kalkulator
Salah satu
alat dalam kehidupan sehari-hari kita yang menggunakan sistem digital yang
paling mudah ditemui adalah kalkulator. Mesin hitung atau Kalkulator adalah
alat untuk menghitung dari perhitungan sederhana seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian sampai kepada kalkulator sains yang
dapat menghitung rumus matematika tertentu. Semua kalkulator
elektronis bekerja dengan cara yang hampir sama. Kalkulator ini menggunakan
cara penambahan yang sangat cepat untuk menambah, mengurangi, mengalikan, dan
membagi. Ketika menekan tombol pada kalkulator, maka kita menggunakan
angka-angka sederhana seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebuah kalkulator
bekerja dengan sebuah sistem yang disebut dengan sistem biner. Sistem biner
adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol
(digit), yaitu 0 dan 1. Sistem ini disebut juga sebagai bit atau binary
digit. Sistem bilangan biner berbeda dengan sistem bilangan desimal. Bilangan
desimal menggunakan angka-angka mulai dari 0 hingga 9. Sementara bilangan biner
hanya menggunakan angka 0 dan 1. Sistem ini dipakai sebagai dasar penulisan
bilangan berbasis digital. Kalkulator elektronis diprogram berdasarkan digital.
Oleh karena itu, digunakanlah sistem biner. Untuk mengerjakan soal hitungan,
langkah pertama yang dilakukan oleh kalkulator adalah mengubah angka-angka
desimal tersebut menjadi angka biner. Setelah melalui proses hitung secara
biner, hasil hitung kemudian diubah kembali ke dalam angka-angka desimal tadi
untuk menunjukkan hasil perhitungan pada layar kalkulator.
2.
Pencacah
Elektronik
Pencacah
elektronik adalah sebuah alat yang dirancang untuk mengukur frekuensi yang
tidak diketahui dengan cara membandingkannya dengan frekuensi yang diketahui.
Sistem decimal yang lebih lazim dikenal dengan dengan sebutan pencacah basis
10. Untuk membentuk suatu pencacah yang memberikan 10 pulsa masukkan dari satu
pulsa masukkan dengan pemicunya. Dalam sisitem decimal susunan kaskade yang
terdiri dari 4 flip-flop dan diperkuat dengan umpan balik pada
tingkatan-tingkatan terakhir menuju tingkatan depan. Penambahan 6
pencacahan ini pada selang waktu 10 hitungan dapat dilakukan dalam satu
atau beberapa tahap. Buktinya dapat kita temukan banyak kemungkinan susunan
suatu rangkaian. Sebuah pencacah skala 16 dengan 4 flip-flop dalam bentuk
kaskade yang dimodifikasi oleh umpan balik menjadi pencacah skala 10. Susunan 4
biner bekerja sebagai pencacah decimal atau decade dan pulsa keluaran dari
rangkaian dapat bekerja sebagai pulsa pembawa kesusunan pencacah decade
berikutnya yang kita kenal dengan DCA (Decacde Counter Assembly) .
Biasanya DCA memerlukan sebuah system peragaan digital untuk menunjukan keadaan
masing masing biner di dalam barisan. Indikator sederhana yang digunakan untuk
menunjukan ini adalah sebuah lampu neon yang dihubungkan seri dengan sebuah
tahanan . Untuk menentukan pencacahan DCA , yang diperlukan hanya menjumlahkan
angka yang ditetapkan untuk lampu lampu
Neon yang
menyala. Dalam hal ini elektris terdiri dari sebuah tegangan keluaran BCD
dimana tegangan ini menyatakan keadaan msing masing biner dalam DCA diambil
dari kolektor masing masing transistor Y. Berarti sebuah biner 1 dinayatak oleh
sebuah tegangan yang positif pada tiap baris dan biner 0 dinyatakan oleh sebuah
tegangan yang relative negative pada tiap barisnya. Penunjuk elektris yang
diubah dalam kode biner berlaku untuk setiap penggunaan pita magnetic .
3. Voltmeter Digital dan Multimeter Digital
Pada
dasarnya DVM (Digital Voltmeter) terdiri atas konverter analog ke digital
(ADC), seven segment untuk penampil, dan perangkat driver BCD ke seven segment.
Pada DVM, digunakan konverter analog ke digital dengan tipe ramp (Ramp Type
Analog to Digital Converter). Tegangan ramp (Vr ) dimulai dari nol dan
bertambah dgn kemiringan konstan. Tegangan ramp ini dijadikan salah satu input
komparator, dan input komparator yg lain adl tegangan yg akan diukur (Vi).
Selama tegangan Vr lebih rendah daripada Vi , output komparator tinggi (high)
sehingga pulsa-pulsa dari clock generator dapat melalui gerbang AND dan
pencacah dapat terus menghitung. Saat tegangan Vr tepat sama dengan Vi, output
komparator menjadi rendah (low) sehingga pulsa-pulsa dari clock generator tidak
dapat melalui gerbang AND dan pencacah berhenti menghitung. Dengan demikian
maka penampil akan menunjukkan besarnya tegangan input Vi
Pada
periode t1 DVM mencacah sedangkan pada periode t2 DVM tidak mencacah lagi. Pada
blok diagram DVM di atas, lacth digunakan untuk membuat penampil tidak
menampilkan apapun saat pencacahan masih berlangsung (periode t1). Fungsi lacth
sama seperti flip-flop. Driver BCD ke seven segment digunakan untuk membuat
penampil seven segment menampilkan hasil cacahan (BCD : Binary Coded Decimal).
Pada diagram digunakan penampil numerik yg dikenal dengan istilah penampil 3 ½
digit, yang mampu menampilkan cacahan dari 000 hingga 1999. Mutlimeter digital
menggunakan sistem aplikasi BCD sama dengan Voltmeter Digital. Semua rangkaian
tersebut bekerja pada sistem BCD.
4. Jam Digital
Jam binari
adalah sejenis jam yang memaparkan waktu perenampuluhan yang biasa kita gunakan
dalam format perduaan (binari). Mula-mula, ia memaparkan setiap angka perpuluhan waktu perenampuluhan sebagai nilai
perduaan, tetapi kini wujud juga jam
perduaan sebetulnya. Kebanyakan jam binari adalah digital. Jam binari
biasanya menggunakan enam lajur LED
untuk mewakili nilai sifar dan satu. Setiap lajur mewakili satu angka
perpuluhan tunggal dalam format yang bergelar perpuluhan berkod perduaan ( binary-coded
decimal, BCD). Baris bawah dalam setiap lajur mewakili kuasa 1 (atau 20 ),
dengan setiap baris di atasnya mewakili kuasa-kuasa dua hingga 23 (atau 8).
Untuk membaca setiap satu angka dalam waktu, pengguna menambah nilai-nilai yang
diwakili oleh setiap LED yang bernyala, kemudian membaca semuanya dari kiri ke
kanan. Dua lajur di kiri adalah nilai jamnya, dua lajur di tengah adalah
minitnya dan dua lajur di kanan pula saatnya. Disebabkan angka sifar tidak bernyala,
pengguna harus menghafal kedudukan setiap angka jika ingin menggunakan jam ini
dalam keadaan gelap.
5. Komputer Generasi Pertama
Sistem
binary yang dipergunakan pada komputer generasi pertama adalah pengalihan angka
– angka desimal ke binary dengan perbandingan
satu (1) angka desimal diwakili oleh 4 angka binary (bit = binary digit) yang
mempunyai positional value : 8, 4, 2, 1 atau 23, 22, 21, 20. Setiap nilai digit
desimal dari 0 sampai dengan 9 digambarkan dengan kombinasi dari 4 bit, sehingga bernilai 16 atau 24. Maksud
dari sandi 8421 adalah bahwa setiap kelompok 4 bit bilangan biner yang mengganti bilangan
desimal mempunyai bobot bilangan 8421 ( mulai dari MSB sampai LSB).
6. Seven Segmen Display
Salah satu
fungsi dari rangkaian digital adalah mendekodekan data dari bahasa mesin ke
bilangan decimal. Alat output yang biasa digunakan untuk mendisplay bilangan
tersebut adalah SEVEN SEGMEN DISPLAY. Seven segment tersebut disusun sedemikian
rupa dengan 7 buah led yang ditandai dengan huruf a – g sehingga mendisplaykan
angka dan huruf(bilangan hexadecimal):1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f. Untuk
mendisplaykan masing-masing angka/huruf yang kita inginkan
(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f) digunakan sebuah perangkat lagi yaitu
BCD(Binary Coded Decimal).
2.
SBCDIC ( Standard Binary
Coded Decimal Intercharge code )
· SBCDIC merupakan kode biner yang
dikembangkan dari BCD.
· SBCDIC menggunakan kombinasi 6 bit
sehingga lebih banyak kombinasi yang bisa dihasilkan. Yaitu 64 kombinasi kode.
· Ada 10 kode untuk digit angka dan 26
kode untuk alphabet dan sisanya untuk karakter khusus tertentu.
· SBCDID digunakan pada komputer
generasi kedua.
· Tabel SBCDIC :
![](file:///C:\Users\PC21\AppData\Local\Temp\OICE_3474F4E4-B37A-45B3-91A6-C4FECE365C6A.0\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
3.
EBCDIC (Extended Binary
Code Decimal for Information Intercharge)
· EBCDID adalah kode 8 bit yang
memungkinkan untuk mewakili karakter 256 kombinasi karakter.
· Pada EBCDID, high order bits atau 4
bit pertama disebut Zone bits dan low order bits atau 4 bit kedua disebut
dengan numeric bit.
· Tabel EBCDIC :
![](file:///C:\Users\PC21\AppData\Local\Temp\OICE_3474F4E4-B37A-45B3-91A6-C4FECE365C6A.0\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
4.
ASCII (American
Standard Code For Information
Intercharge)
ASCII dibuat dengan tujuan membuat kode binary yang standar, kode
ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh
computer generasi sekarang.
· Kode ASCII memiliki 128 bit kombinasi
yang selalu digunakan.
· Dari 128 kombinasi tersebut 32 kode
diantaranya digunakan untuk fungsi-fungsi kendali seperti SYN, STX.
· Sisa karakter lain digunakan untuk
karakter-karakter alphanumerik dan sejumlah karakter khusus seperti =, / . ?
· Pada dasarnya kode ASCII merupakan
kode alfanumerik yang paling popular dalam teknik komunikasi data.
· Kode ini menggunakan tujuh bit untuk
posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.
· Tabel ASCII :
![](file:///C:\Users\PC21\AppData\Local\Temp\OICE_3474F4E4-B37A-45B3-91A6-C4FECE365C6A.0\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg)
Kode ASCII7-bit initer diri dari 2 bagian :
· Control characters,
merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.
· Informations characters,
merupakan karakter-karakter yang mewakili data.
B.
SINYAL
Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau
beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada
secara umum berdasarkan hakikatnya, dibagi kedalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog
dan sinyal digital.
1.
Sinyal Analog
Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk
gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat
analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan
dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua
bentuk isyarat analog.
Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang
sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
•
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
•
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
•
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
![](file:///C:\Users\PC21\AppData\Local\Temp\OICE_3474F4E4-B37A-45B3-91A6-C4FECE365C6A.0\msohtmlclip1\01\clip_image010.jpg)
Gambar
sinyal analog
2.
Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang
dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan
1.Teknologi Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal
digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal
Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret.
Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem
analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa).
besarnya nhlai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit
(bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital.
Teknologi Sinyal Digital ini juga memiliki kelebihan yang tidak
dimiliki olehTeknologi Sinyal Analog. Diantaranya adalah dibawah ini :
· Mampu mengirimkan
informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim
dengan kecepatan tinggi.
· Penggunaan yang
berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas
informsi itu sendiri.
· Informasi dapat dengan
mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
· Dapat memproses
informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Pada saat ini banyak teknologi-teknologi yang memakai Teknologi
Sinyal Digital.
Karena kelebihan kelebihannya, antara lain:
· Untuk menyimpan hasil
pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk
menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash
Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape
magnetik.
· Lebih kebal terhadap
noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
· Lebih kebal terhadap
perubahan temperatur.
· Lebih mudah
pemrosesannya.
![](file:///C:\Users\PC21\AppData\Local\Temp\OICE_3474F4E4-B37A-45B3-91A6-C4FECE365C6A.0\msohtmlclip1\01\clip_image012.jpg)
Gambar
sinyal digital
C.
DATA ANALOG DAN DATA DIGITAL
1.
Data Analog
Analog berarti kuno dan digital berarti modern, analaog
murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik
dengan angka-angka.Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital.
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang
kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.Dua
parameter /karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitudo dan frekuensi.Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk
gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan
phase.Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal
analog.Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Alasan utama diperlukannya modulasi analog:
· Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi
· Memungkinkan frequencydivision multiplexing Modulasi amplitudo
s(t) = [1+nax(t)]cos(2πfct
· )cos(2πfct) adalah pembawa
· x(t) adalah sinyal masukan (membawa data)
Data Analog disebarluaskan melalui
gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terusmenerus, yang banyak
dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi
elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang
elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadisistem analog
merupakan suatu bentuk system komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan
proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Contoh frekuensi-frekuensi analog adalah
:
a.
Kilohertz atau kHz = ribuan siklus per detik
b.
Suara berada
pada rentang frekuensi 0,3
kHz sampai 3,3 kHz,
atau 3000 Hz.
c.
Megahertz atau MHz = jutaan siklus per detik
d.
Sinyal TV kabel analog berada pada rentang frekuensi
54 MHz sampai 750 MHz.
e.
Gigahertz atau GHz = milyaran siklus per detik
f.
Kebanyakan menara gelombang mikro analog beroperasi
antara 2 dan 12 GHz
g.
Bandwidth 3000-siklus yang dialokasikan untuk setiap
percakapan pada jaringan publik terlalu
lambat untuk komputer digital
saat berkomunikasi melalui jalur
analog lewat modem.
Modem, yang
memungkinkan
komputer digital dan
mesin faksimile
berkomunikasi lewat jalur
telepon analog, memiliki
cara untuk mengatasi beberapa
keterbatasan kecepatan di
jaringan publik yang sebagian
analog.
h.
Bandwidth 3000-siklus yang dialokasikan untuk setiap
percakapan pada jaringan publik terlalu
lambat untuk komputer digital
saat berkomunikasi melalui
jalur analog lewat modem.
Modem, yang
memungkinkan
komputer digital dan
mesin faksimile berkomunikasi
lewat jalur telepon analog,
memiliki cara untuk
mengatasi beberapa keterbatasan kecepatan
di jaringan publik yang
sebagian analog.
Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk system komunikasi
elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang
elektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur
dalam satuan detik.Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka
disebut dengan 1000 Hertz.Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal
agak lambat dan seringterjadi error.Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada
sistem digital.Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang
beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
2. Data Digital
Data Digital merupakan sinyal
data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan
mempunyai besaran 0 dan 1.Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0
dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan
sinyal digital hanyamencapai jarak jangkau pengiriman data yang relative dekat.
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau
Hexa).besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit
(bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruh inilaiakurasi sistem digital.
Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit).maka nilai-nilai
yang dapat dikenali oleh system adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai
: 2 pangkat 8 ).
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.Sinyal yang
mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas
pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan
nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah
sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11.Secara umum, jumlah kemungkinan
nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak
dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
a. Mampu mengirimkan
informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim
dengan kecepatan tinggi.
b. Penggunaan yang
berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas
informasi itu sendiri.
c. Informasi dapat dengan
mudah diproses dan dimodifikasi kedalam berbagai bentuk.
d. Dapat memproses
informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Adapun perbandingan yang mudah dipahami antara analog
dengan digital adalah seperti : pada pita kaset lagu dan file MP3. Jika kita meng-copy (menyalin) atau merekam pita
kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan
”head” rekamnya, dan sebagainya, semakin banyak kita merekam ketempat lain,
kualitas suaranya akan berubah. Tapi denga nmeng-copy file MP3, kita
akan mendapat salinannya
sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kita menggandakannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengkodean merupakan suatu teknik yang dilakukan
untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat dalam transmisi
data. Sinyal suatu hal gejala fisika dimana satu atau bebera pada
rikarakteristiknya melambangkan informasi.Sinyal dapat dibagi atas 2 yaitu
sinyal analog dan sinyal digital.
B.
Saran
Untuk memahami lebih mendalam tentang pengkodean
data sebaiknya kita terlebih dahulu memahami tentang gerbang logika dan
konversi bilangan.
DAFTAR PUSTAKA
Edhy Sutanta, 2005, Komunikasi data
dan Jaringan Komputer, Graha Ilmu Yogyakarta.
tanggal 25 Februari 2015
diakses tanggal 25 Februari 2015
diakses tanggal
25 Februari 2015
25 Februari 2015
0 komentar
Posting Komentar