Pengkodean, Sinyal, Data Analog dan Data Digital

A.    PENGKODEAN

1)    Pengertian
Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan)  transmisi data. Dalam proses tersebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan karakter data yang akan dikirim dari suatu titik ke titik lain dengan kode yang dikenal oleh setiap terminal yang ada, dan menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan. Suatu terminal yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk mewakili setiap karakter. 



2)    Tujuan Pengkodean
Tujuan dari Pengkodean (Encoding) adalah menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan dan bisa melakukan komunikasi data. Kode-kode yang digunakan dalam komunikasi data pada system computer memiliki perbedaan dari generasi ke generasinya, karena semakin besar dan kompleksnya data yang akan dikirim / digunakan. 
Dapat dipahami bahwa pada proses komunikasi data, data tersebut harus dimengerti baik dari sisi pengirim maupun dari sisi penerima. Untuk mencapai hal tersebut, data harus diubah dalam bentuk khusus yaitu sandi (kode) untuk komunikasi data. Karena komputer hanya memahami angka biner yaitu 0 dan 1. Maka diperlukan pengkodean untuk memenuhi hal tersebut.
3)    Macam-macam kode yang digunakan dalam Komunikasi Data
Pengkodean dibagi atas :
1.     BCD (Binary Coded Decimal)
2.     SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )
3.     EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
4.     ASCII  (American Standard Code For Information Intercharge)




1.     BCD (Binary Coded Decimal)
·       BCD merupakan kode biner yang digunakan untuk hanya mewakili nilai digit decimal dari 0-9.
·       BCD menggunakan kombinasi 4 bit, sehingga ada 16 kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang bisa digunakan.
·       BCD tidak dapat mewakili huruf atau symbol karakter khusus, sehingga jarang digunakan untuk komputer dan transmisi data sekarang. Karena BDC hanya digunakan pada komputer generasi pertama.
·       Tabel BCD

BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa.
Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh berikut :
Misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 17010.
110—-> 00012
710—-> 01112
010—-> 00002
Tetapi, berhubung hasil yang diinginkan adalah bilangan BCD, maka basis bilangannya tinggal ditulis sebagai berikut :
110—-> 0001BCD
710—-> 0111BCD
010—-> 0000BCD
maka, nilai BCD dari 17010 adalah 0001 0111 0000BCD.
Harap diperhatikan bahwa setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi menjadi 4 bit bilangan BCD.
Contoh lain, misalkan bilangan yang ingin dikonversi adalah 30910.
310—–> 0011BCD
010—–> 0000BCD
910 —–> 1001BCD
maka, nilai BCD dari 30910 adalah 0011 0000 1001BCD.
Sebagai bahan latihan, dapat juga dicoba konversi BCD bilangan desimal berikut :
1010—–> 0001 0000BCD
44110—-> 0100 0100 0001BCD

27010—-> 0010 0111 0000BCD
        Binary Code Decimal (BCD) adalah sebuah sistem sandi yang umum digunakan untuk menyatakan angka desimal secara digital. BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa.
BCD (Binary Coded Decimal ) merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16) kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang dipergunakan. Kode BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk komputer generasi sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau simbol-simbol karakter khusus. BCD dipergunakan untuk komputer generasi pertama.
Beberapa alat elektronik yang menggunakan sistem BCD :
1.     Kalkulator
Salah satu alat dalam kehidupan sehari-hari kita yang menggunakan sistem digital yang paling mudah ditemui adalah kalkulator. Mesin hitung atau Kalkulator adalah alat untuk menghitung dari perhitungan sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan  pembagian sampai kepada kalkulator sains yang dapat menghitung rumus matematika tertentu. Semua kalkulator elektronis bekerja dengan cara yang hampir sama. Kalkulator ini menggunakan cara penambahan yang sangat cepat untuk menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Ketika menekan tombol pada kalkulator, maka kita menggunakan angka-angka sederhana seperti 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sebuah kalkulator bekerja dengan sebuah sistem yang disebut dengan sistem biner. Sistem biner adalah sebuah sistem  penulisan angka dengan menggunakan dua simbol (digit), yaitu 0 dan 1. Sistem ini disebut  juga sebagai bit atau binary digit. Sistem bilangan biner berbeda dengan sistem bilangan desimal. Bilangan desimal menggunakan angka-angka mulai dari 0 hingga 9. Sementara bilangan biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. Sistem ini dipakai sebagai dasar penulisan bilangan berbasis digital. Kalkulator elektronis diprogram berdasarkan digital. Oleh karena itu, digunakanlah sistem biner. Untuk mengerjakan soal hitungan, langkah pertama yang dilakukan oleh kalkulator adalah mengubah angka-angka desimal tersebut menjadi angka biner. Setelah melalui proses hitung secara biner, hasil hitung kemudian diubah kembali ke dalam angka-angka desimal tadi untuk menunjukkan hasil perhitungan pada layar kalkulator.
2.     Pencacah Elektronik
Pencacah elektronik adalah sebuah alat yang dirancang untuk mengukur frekuensi yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya dengan frekuensi yang diketahui. Sistem decimal yang lebih lazim dikenal dengan dengan sebutan pencacah basis 10. Untuk membentuk suatu pencacah yang memberikan 10 pulsa masukkan dari satu pulsa masukkan dengan pemicunya. Dalam sisitem decimal susunan kaskade yang terdiri dari 4 flip-flop dan diperkuat dengan umpan balik pada tingkatan-tingkatan terakhir menuju tingkatan depan. Penambahan 6  pencacahan ini pada selang waktu 10 hitungan dapat dilakukan dalam satu atau beberapa tahap. Buktinya dapat kita temukan banyak kemungkinan susunan suatu rangkaian. Sebuah pencacah skala 16 dengan 4 flip-flop dalam bentuk kaskade yang dimodifikasi oleh umpan balik menjadi pencacah skala 10. Susunan 4 biner bekerja sebagai pencacah decimal atau decade dan pulsa keluaran dari rangkaian dapat bekerja sebagai pulsa pembawa kesusunan pencacah decade  berikutnya yang kita kenal dengan DCA (Decacde Counter Assembly) . Biasanya DCA memerlukan sebuah system peragaan digital untuk menunjukan keadaan masing masing biner di dalam barisan. Indikator sederhana yang digunakan untuk menunjukan ini adalah sebuah lampu neon yang dihubungkan seri dengan sebuah tahanan . Untuk menentukan pencacahan DCA , yang diperlukan hanya menjumlahkan angka yang ditetapkan untuk lampu lampu
Neon yang menyala. Dalam hal ini elektris terdiri dari sebuah tegangan keluaran BCD dimana tegangan ini menyatakan keadaan msing masing biner dalam DCA diambil dari kolektor masing masing transistor Y. Berarti sebuah biner 1 dinayatak oleh sebuah tegangan yang positif pada tiap baris dan biner 0 dinyatakan oleh sebuah tegangan yang relative negative pada tiap barisnya. Penunjuk elektris yang diubah dalam kode biner berlaku untuk setiap penggunaan pita magnetic .
3.     Voltmeter Digital dan Multimeter Digital
Pada dasarnya DVM (Digital Voltmeter) terdiri atas konverter analog ke digital (ADC), seven segment untuk penampil, dan perangkat driver BCD ke seven segment. Pada DVM, digunakan konverter analog ke digital dengan tipe ramp (Ramp Type Analog to Digital Converter). Tegangan ramp (Vr ) dimulai dari nol dan bertambah dgn kemiringan konstan. Tegangan ramp ini dijadikan salah satu input komparator, dan input komparator yg lain adl tegangan yg akan diukur (Vi). Selama tegangan Vr lebih rendah daripada Vi , output komparator tinggi (high) sehingga pulsa-pulsa dari clock generator dapat melalui gerbang AND dan pencacah dapat terus menghitung. Saat tegangan Vr tepat sama dengan Vi, output komparator menjadi rendah (low) sehingga pulsa-pulsa dari clock generator tidak dapat melalui gerbang AND dan pencacah berhenti menghitung. Dengan demikian maka penampil akan menunjukkan besarnya tegangan input Vi
Pada periode t1 DVM mencacah sedangkan pada periode t2 DVM tidak mencacah lagi. Pada blok diagram DVM di atas, lacth digunakan untuk membuat penampil tidak menampilkan apapun saat pencacahan masih berlangsung (periode t1). Fungsi lacth sama seperti flip-flop. Driver BCD ke seven segment digunakan untuk membuat penampil seven segment menampilkan hasil cacahan (BCD : Binary Coded Decimal). Pada diagram digunakan penampil numerik yg dikenal dengan istilah penampil 3 ½ digit, yang mampu menampilkan cacahan dari 000 hingga 1999. Mutlimeter digital menggunakan sistem aplikasi BCD sama dengan Voltmeter Digital. Semua rangkaian tersebut bekerja pada sistem BCD.

4.     Jam Digital
Jam binari adalah sejenis jam yang memaparkan waktu perenampuluhan yang biasa kita gunakan dalam format perduaan (binari). Mula-mula, ia memaparkan setiap angka  perpuluhan waktu perenampuluhan sebagai nilai perduaan, tetapi kini wujud juga jam  perduaan sebetulnya. Kebanyakan jam binari adalah digital. Jam binari biasanya menggunakan enam lajur  LED untuk mewakili nilai sifar dan satu. Setiap lajur mewakili satu angka perpuluhan tunggal dalam format yang  bergelar  perpuluhan berkod perduaan ( binary-coded decimal, BCD). Baris bawah dalam setiap lajur mewakili kuasa 1 (atau 20 ), dengan setiap baris di atasnya mewakili kuasa-kuasa dua hingga 23 (atau 8). Untuk membaca setiap satu angka dalam waktu, pengguna menambah nilai-nilai yang diwakili oleh setiap LED yang bernyala, kemudian membaca semuanya dari kiri ke kanan. Dua lajur di kiri adalah nilai jamnya, dua lajur di tengah adalah minitnya dan dua lajur di kanan pula saatnya. Disebabkan angka sifar tidak bernyala, pengguna harus menghafal kedudukan setiap angka jika ingin menggunakan jam ini dalam keadaan gelap.  
5.     Komputer Generasi Pertama
Sistem binary yang dipergunakan pada komputer generasi pertama adalah pengalihan angka –  angka desimal ke binary dengan perbandingan satu (1) angka desimal diwakili oleh 4 angka binary (bit = binary digit) yang mempunyai positional value : 8, 4, 2, 1 atau 23, 22, 21, 20. Setiap nilai digit desimal dari 0 sampai dengan 9 digambarkan dengan kombinasi dari 4  bit, sehingga bernilai 16 atau 24. Maksud dari sandi 8421 adalah bahwa setiap kelompok 4 bit  bilangan biner yang mengganti bilangan desimal mempunyai bobot bilangan 8421 ( mulai dari MSB sampai LSB).
6.     Seven Segmen Display
Salah satu fungsi dari rangkaian digital adalah mendekodekan data dari bahasa mesin ke bilangan decimal. Alat output yang biasa digunakan untuk mendisplay bilangan tersebut adalah SEVEN SEGMEN DISPLAY. Seven segment tersebut disusun sedemikian rupa dengan 7 buah led yang ditandai dengan huruf a – g sehingga mendisplaykan angka dan huruf(bilangan hexadecimal):1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f. Untuk mendisplaykan masing-masing angka/huruf yang kita inginkan (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,a,b,c,d,e,f) digunakan sebuah perangkat lagi yaitu BCD(Binary Coded Decimal).
2.     SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )
·       SBCDIC merupakan kode biner yang dikembangkan dari BCD.
·       SBCDIC menggunakan kombinasi 6 bit sehingga lebih banyak kombinasi yang bisa dihasilkan. Yaitu 64 kombinasi kode.
·       Ada 10 kode untuk digit angka dan 26 kode untuk alphabet dan sisanya untuk karakter khusus tertentu.
·       SBCDID digunakan pada komputer generasi kedua.
·       Tabel SBCDIC :
3.     EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
·       EBCDID adalah kode 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter 256 kombinasi karakter.
·       Pada EBCDID, high order bits atau 4 bit pertama disebut Zone bits dan low order bits atau 4 bit kedua disebut dengan numeric bit.
·       Tabel EBCDIC :
4.     ASCII  (American Standard Code For Information Intercharge)
ASCII dibuat dengan tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh computer generasi sekarang.
·       Kode ASCII memiliki 128 bit kombinasi yang selalu digunakan.
·       Dari 128 kombinasi tersebut 32 kode diantaranya digunakan untuk fungsi-fungsi kendali seperti SYN, STX.
·       Sisa karakter lain digunakan untuk karakter-karakter alphanumerik dan sejumlah karakter khusus seperti =, / . ?
·       Pada dasarnya kode ASCII merupakan kode alfanumerik yang paling popular dalam teknik komunikasi data.
·       Kode ini menggunakan tujuh bit untuk posisi pengecekan bit secara even atau odd parity.




·       Tabel ASCII :
Kode ASCII7-bit initer diri dari 2 bagian :
·       Control characters, merupakan karakter yang digunakan untuk mengontrol pengiriman atau transmisi.
·       Informations characters, merupakan karakter-karakter yang mewakili data.

B.    SINYAL
Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada secara umum berdasarkan hakikatnya, dibagi kedalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog dan sinyal digital.
1.     Sinyal Analog
Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.
Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Gambar sinyal analog
2.     Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.Teknologi Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret.
Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nhlai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital.
Teknologi Sinyal Digital ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki olehTeknologi Sinyal Analog. Diantaranya adalah dibawah ini :
·       Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
·       Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
·       Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
·       Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Pada saat ini banyak teknologi-teknologi yang memakai Teknologi Sinyal Digital.
Karena kelebihan kelebihannya, antara lain:
·       Untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
·       Lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
·       Lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
·       Lebih mudah pemrosesannya. 
Gambar sinyal digital

C.    DATA ANALOG DAN DATA DIGITAL
1.     Data Analog
Analog berarti kuno dan digital berarti modern, analaog murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka.Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital.
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.Dua parameter /karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi.Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Alasan utama diperlukannya modulasi analog:
·       Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi
·       Memungkinkan frequencydivision multiplexing Modulasi amplitudo s(t) = [1+nax(t)]cos(2πfct
·       )cos(2πfct) adalah pembawa  
·       x(t) adalah sinyal masukan (membawa data)
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terusmenerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadisistem analog merupakan suatu bentuk system komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Contoh frekuensi-frekuensi analog adalah   : 
a.     Kilohertz atau kHz = ribuan siklus per detik
b.     Suara   berada   pada   rentang   frekuensi   0,3   kHz   sampai   3,3   kHz,   atau   3000   Hz.
c.     Megahertz atau MHz = jutaan siklus per detik
d.     Sinyal TV kabel analog berada pada rentang frekuensi 54 MHz sampai 750 MHz.
e.     Gigahertz atau GHz = milyaran siklus per detik
f.      Kebanyakan menara gelombang mikro analog beroperasi antara 2 dan 12 GHz
g.     Bandwidth 3000-siklus yang dialokasikan untuk setiap percakapan pada jaringan publik   terlalu   lambat   untuk   komputer   digital   saat   berkomunikasi   melalui   jalur   analog lewat    modem.     Modem,      yang    memungkinkan        komputer     digital  dan   mesin    faksimile berkomunikasi       lewat   jalur  telepon    analog,   memiliki    cara   untuk   mengatasi     beberapa keterbatasan   kecepatan   di   jaringan   publik   yang   sebagian   analog.     
h.     Bandwidth 3000-siklus yang dialokasikan untuk setiap percakapan pada jaringan publik   terlalu   lambat   untuk   komputer   digital   saat   berkomunikasi   melalui   jalur   analog lewat    modem.     Modem,      yang    memungkinkan        komputer     digital  dan   mesin    faksimile berkomunikasi       lewat   jalur  telepon    analog,   memiliki    cara   untuk   mengatasi     beberapa keterbatasan   kecepatan   di   jaringan   publik   yang   sebagian   analog.   
Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk system komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik.Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz.Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan seringterjadi error.Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital.Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.



2.     Data Digital
Data Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanyamencapai jarak jangkau pengiriman data yang relative dekat.
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa).besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruh inilaiakurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit).maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh system adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ).
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11.Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
a.     Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b.     Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
c.     Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi kedalam berbagai bentuk.
d.     Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Adapun perbandingan yang mudah dipahami antara analog dengan digital adalah seperti : pada pita kaset lagu dan file MP3. Jika kita meng-copy (menyalin) ata merekam  pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekamnya, dan sebagainya, semakin banyak kita merekam ketempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi denga nmeng-copy file MP3, kita akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kita  menggandakannya. 
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pengkodean merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat dalam  transmisi data. Sinyal suatu hal gejala fisika dimana satu atau bebera pada rikarakteristiknya melambangkan informasi.Sinyal dapat dibagi atas 2 yaitu sinyal analog dan sinyal digital.

B.    Saran
Untuk memahami lebih mendalam tentang pengkodean data sebaiknya kita terlebih dahulu memahami tentang gerbang logika dan konversi bilangan.






















DAFTAR PUSTAKA

Edhy Sutanta, 2005, Komunikasi data dan Jaringan Komputer, Graha Ilmu Yogyakarta.

      tanggal 25 Februari 2015

      diakses tanggal 25 Februari 2015

      diakses tanggal 25 Februari 2015

      25 Februari 2015



0 komentar

Posting Komentar